20 Kosakata Bahasa Bali Sehari-hari Dan Artinya

Cure All – Bahasa Bali adalah salah satu bahasa wilayah yang sampai sekarang masih hidup dan dipakai sebagai alat berkomunikasi untuk masyarakat Bali. Sampai sekarang warga Bali banyak yang menggunakan bahasa Bali di kehidupan setiap hari mereka, hingga masih lestari dan berkembang secara baik.

Tidak cuma dipakai oleh masyarakat asli Bali, bahasa Bali sering dikatakan oleh warga luar atau pendatang. Apa lagi Bali dikenali sebagai propinsi di Indonesia yang mempunyai daya tarik wisatawan baik lokal atau internasional. Dengan demikian, bahasa Bali termasuk sebagai bahasa wilayah yang banyak memiliki jumlah pengucap.

Menurut kamus “Anggah-Ungguh Kruna Bali-Indonesia”, pada intinya bahasa Bali diperbedakan atas kata kruna alus dan kruna nenten alus. Tetapi jenjang kruna atau kata yang biasanya dijumpai ialah kruna kasar, selanjutnya andap, mider, dan paling akhir kruna alus.

Ke-4 kruna atau kata itu diucap menurut tambahkan musuh berbicara. Misalnya kruna kasar dipakai untuk mencaci-maki. Selanjutnya, kruna andap umumnya dipakai saat bicara dengan rekan seumuran. Dan untuk kruna mider dipakai dalam pembicaraan netral. Seterusnya kruna alus dipakai waktu terlibat perbincangan sama orang lebih tua, orang-tua, pemuka agama, dan petinggi.

Jumlahnya jenjang kruna dalam Bahasa Bali itu membuat bahasa Bali mempunyai beberapa ribu kosakata. Tetapi ada banyak kosakata setiap hari dalam Bahasa Bali yang dapat Dipelajari. Berikut sejumlah 20 kosakata bali dalam setiap hari dan maknanya.

1. Bahasa Bali Bli atau Mbok

Kata Bli atau Mbok sering digunakan dalam pembicaraan setiap hari dengan Bahasa Bali. Kata Bli atau Mbok adalah kalimat untuk menegur musuh berbicara. Bli digunakan untuk lelaki dan Mbok untuk wanita. Arti kalimat ini sama dengan kata “mas” dan “mbak dengan bahasa Jawa. Contoh pemakaiannya contoh untuk kenapa lelaki namanya Gusti gunakanlah “Bli Gusti.” Dan untuk wanita namanya Nengah, pakai “Mbok Nengah”.

Baca juga :  6 Cafe Coffee Terbaik Sekitaran Jakarta Timur Tahun 2024

2. Numbas

Kosakata numbas dalam Bahasa Indonesia maknanya membeli. Kata ini biasa dipakai dalam pembicaraan bahasa Bali setiap hari saat Anda ingin beli suatu hal.sebuah hal. Contoh pemakaiannya ialah contoh Anda ingin membeli telur, gunakanlah kalimat “titiang pacang numbas telur” yang maknanya “saya ingin membeli telur”.

3. Matur Suksma

Kalimat matur suksma dengan bahasa Indonesia mempunyai makna terima kasih. Dalam pembicaraan bahasa Bali, kata “matur suksma” biasa dipersingkat jadi “suksma” saja. Saat Anda bertandang ke Bali, janganlah lupa untuk katakan kata ini sesudah mendapat bantuan pertolongan atau usai berkunjung sesuatu tempat.

bahasa bali
bahasa bali

4. Wastan Titiang

Dengan bahasa Bali, kalimat wastan titiang dipakai pada waktu mengenalkan nama. Bila disimpulkan ke bahasa Indonesia, kata “wastan titiang” mempunyai makna “nama saya”. Contoh pemakaiannya ialah saat Anda ingin mengenalkan nama seperti “nama saya Wayan”, karena itu jadi “wastan titiang Wayan”.

5. Rahajeng

Rahajeng maknanya selamat. Kata ini dapat dipakai sebagai kalimat panggilan dengan bahasa Bali. Contoh pemakaian kata rahajeng untuk kalimat panggilan seperti, rahajeng semeng maknanya selamat pagi, rahajeng tengai maknanya selamat siang, rahajeng sore maknanya selamat sore, rahajeng wengi maknanya selamat malam.

6. Kenken Kabare

Kenken dalam kamus bahasa Bali – Indonesia maknanya bagaimana, dan Kabare bermakna berita . Maka, Kenken Kabare dalam pembicaraan Bahasa Bali bermakna “bagaimana beritanya” atau “apa kabar”. Bila Anda ditanyakan semacam itu, bagusnya menjawab dengan kalimat “becik-becik” yang dengan bahasa Indonesia maknanya “baik”.

7. Kuda Hargane

Saat Anda bertandang ke Bali dan akan beli suatu hal dan ingin bertanya harga, seharusnya pakai kata “kuda hargane?”. Kata itu penting dipakai saat sedang belanja. Dalam Bahasa Indonesia “Kuda hargane” mempunyai makna “berapakah harga” atau Anda dapat memakai kata “kuda niki?”.

Baca juga :  11 Rekomendasi Model Rambut Buzz Cut untuk Pria, Keren!

8. Ten Dados Tawah atau Jagi Kirang

Jika Anda sedang belanja dan ingin lakukan menawar harga dapat pakai kalimat “ten dados tawah?”. Kalimat itu ini berarti “apa dapat semakin murah?”. Disamping itu, Anda bisa juga menggunakan kalimat “jagi kirang” saat tawar menawar karena mempunyai makna “bisa kurang?”.

9. Punapi Gatra

Selainnya kalimat “kenken kabare”, untuk bertanya berita seorang Anda bisa juga menjelaskannya dengan kalimat “punapi gatra?”. Kalimat bertanya ini dapat di ikuti kalimat “dumogi becik-becik kemanten” yang dengan bahasa Indonesia bermakna “mudah-mudahan baik saja”.

10. Tiang Tresna Ajak Adi

Kosakata Bali ini dapat dipakai bila Anda sedang jatuh hati pada orang wanita. Kalimat “tiang tresna mengajak adi” dengan bahasa Indonesia bermakna “saya cinta dengan kamu”.

11. Ngiring Ngajeng

Kalimat pembicaraan bahasa Bali yang kerap dipakai setiap hari ialah “ngiring ngajeng”. Kalimat ini dipakai untuk ajak seorang untuk makan. Ngiring ngajeng dengan bahasa Indonesia bermakna “mari makan”.

12. Ngudiang

Bahasa Bali yang ini biasa dipakai untuk basa-basi. Kalimat ini dipakai untuk bertanya kegiatan yang dilaksanakan. Dalam Bahasa Indonesia “ngudiang” mempunyai makna yakni “melakukan apa?”.

13. Jaen

Saat Anda bertandang ke Bali dan nikmati kulinerannya yang sedap, janganlah lupa untuk menyebutkan kata “jaen”. Kata itu mempunyai makna yaitu “nikmat”. Misalnya bila Anda ingin menyebutkan jika “sate lilit nikmat sekali”, karena itu dapat pakai kata “sate lilit jaen pisan”.

14. Dija

Kata “dija” umumnya dipakai saat ingin bertanya kehadiran rekan. “dija” dengan bahasa Indonesia bermakna “di mana” . Maka jika Anda ingin bertanya lokasi rekan, dapat pakai kata ” dija?”, karena itu kelak rekan Anda akan secara langsung menjawab kehadirannya.

Baca juga :  6 Fakta Gunung Manglayang Yang Harus Kalian Tahu

15. Saking

Kata “karena sangat” menurut pembicaraan bahasa Bali dipakai saat bertanya asal wilayah musuh berbicara. Kata “karena sangat” dalam Bahasa Indonesia mempunyai makna “dari”. Pemakaian kata ini misalkan “saya dari Malang”, karena itu jadi “titiang karena sangat Malang”.

16. Sugra nggih/Ampurayang

Menurut Bahasa Indonesia, kata Bahasa Bali yakni “sugra nggih” mempunyai makna “maaf atau izin”. Anda dapat memakai kata pada awal kalimat saat akan bertanya suatu hal ke seseorang. Disamping itu, Anda bisa juga memakai kata “ampurayang” yang mempunyai makna maaf.

17. Rahajeng Rawuh

Kata “Rahajeng” dengan bahasa Bali memang sering dipakai. Dalam kamus Bahasa Bali – Indonesia terbitan Balai Bahasa Bali, kata “rahajeng” bermakna “selamat”. Adapun kalimat “rahajeng rawuh” memiliki makna yaitu “selamat tiba”. Kata ini sering dipakai oleh warga Bali saat menyongsong tamu atau wisatawan.

18. Om Swastiastu

Bali adalah propinsi yang sebagian besar warganya beragama Hindu. Kalimat Om Swastiastu sendiri ialah salam pembuka yang umum diberi oleh orang Hindu di Bali ke seorang yang dijumpainya. Dalam Islam kalimat sama dengan Om Swastiastu ialah “Assalamu’alaikum”.

19. Mepamit

Seterusnya ada kata “mepamit” yang dengan bahasa Indonesia bermakna “Pulang”. Kata “mepamit” kerap dipakai saat akan mohon pamit pulang dari rumah rekan atau pamit dari sebuah acara.

20. Tan/Nenten

Bahasa Bali yang terkenal dipakai di kehidupan setiap hari ialah “tan” atau “nenten”. Kata itu mempunyai makna yaitu “tidak” . Maka bila Anda ingin menampik suatu hal atau ingin katakan “tidak”, dapat memakai kata “tan/tenten”.